Memang bener kata orang bahwa nasib seseorang tidak ada yang tahu mungkin sekarang kita masih bisa setiap hari baca Koran di rumah sambil minum kopi manis tapi hal tersebut belum tentu akan terjadi di masa datang begitu juga sebaliknya jika sekarang kita mencari penghasilan buat sehari saja susahnya bukan kepalang mungkin di masa yang akan datang kita justru duduk di kursi empuk sebagai seorang manager perusahaan. Ya mungkin kalimat diatas bisa membuat kita lebih optimis dalam menjalani hidup karena kita tidak tahu apa yang terjadi esok hari.
Hal tersebut juga terjadi dan dialami oleh band yang bernama “KANGEN BAND”, band yang dibentuk 4 Juli 2005 itu kini sering bahan berita di berbagai media Karena kesuksesannya dalam penjualan album yang berjudul “Aku, kau & dia” sebanyak 300.000 keping, padahal band yang sudah terkenal aja belum tentu albumnya dapat terjual sebanyak itu. Mungkin kita mengira bahwa “Kangen band” merupakan band ibukota yang penuh dengan kemewahan padahal band ini asalnya dari daerah tepatnya di kecamatan Kedaton, Bandar Lampung yang biasanya disebut banyak orang dengan band kampungan .
Dan kalau kita selidiki lebih dalam ternyata memang band ini mayoritas personelnya bener-bener dari Kampung( maaf bukan maksud menghina) dan latar belakang yang bermacam-macam. Dodhy pernah menjadi kuli bangunan. Bebe yang bernama lengkap Novri Azwat (18) membantu orangtua jualan nasi uduk di depan Rumah Sakit Abdul Muluk, Bandar Lampung. Rustam Wijaya (22) alias Tama adalah penjual sandal jepit. Iim bekerja di bengkel motor, sedangkan Andika (23), sang vokalis, adalah penjual cendol keliling. Meskipun begitu aku sangat salut dengan “kangen band” yang tetap berkreatifitas walaupun dengan segala keterbatasan yang dimiliki dan mereka tidak malu sedikitpun dengan keadaan itu. Mungkin dari situlah kita dapat bercermin diri dan mengambil contoh dari mereka diatas apa yang terjadi pada remaja-remaja Indonesia saat ini yang sibuk dengan NARKOBA DAN SEKS BEBAS, Naudzubillah min dzalik